DETAIL INFORMASI

Gelar Raker TP 2025/2026, Sekolah Yayasan An Nahl Merajut Sukses dengan Menembus Batas Zona Nyaman
Peserta Raker dari Ponpes SMP IT An Nahl. IST

Gelar Raker TP 2025/2026, Sekolah Yayasan An Nahl Merajut Sukses dengan Menembus Batas Zona Nyaman

JERNIHNEWS.COM-Menjelang memasuki Tahun Pelajaran (TP) 2025/2026, sekolah di bawah naungan Yayasan An Nahl Kecamatan Guguak Kabupaten Lima Puluh Kota melaksanakan Rapat Kerja (Raker). Temanya, "Merajut Sukses dengan Menembus Batas Zona Nyaman".

Raker dilaksanakan selama 2 hari, yakni Jumat dan Sabtu (11-12/07/2025) berlokasi di Komplek Pondok Pesantren An Nahl, Jorong Kubang Tungkek, Nagari Guguak VIII Koto.

Sekolah yang berada di bawah naungan Yayasan An Nahl Kabupaten Lima Puluh Kota terdiri dari PAUD/TK, SD IT, Ponpes SMP IT dan Ponpes MAN Plus.

Kegiatan Raker dibuka Ketua Yayasan An-Nahl Dr. (HC) H. Asrat Chan, Lc, M.Pd Dt. Panduko Sinaro yang juga Ketua MUI Kabupaten Lima Puluh Kota.

H. Asrat Chan yang baru saja pulang dari tanah suci sebagai Pendamping Jemaah Haji Kloter 12 Kabupaten Lima Puluh Kota dan Kota Payakumbuh Embarkasi Padang mengatakan dalam rangka mencerdaskan anak bangsa, para guru saat ini dituntut bersemangat, kreatif dan inovatif sesuai dengan perkembangan zaman.

"Tidak bisa kita pungkiri yang kita ajarkan sekarang ini adalah generasi Z dengan segala kemampuan teknologinya. Jangan samakan gaya mengajar kita dengan guru kita dahulu. Pergunakan segala kemampuan kita, jadilah guru yang diidolakan dan disenangi," kata Ust. Dr. Arsat Chan.

Pada raker hari pertama, tampil motivator Desfiwati, S.Pd, M.Si. Beliau menyampaikan, bahwa dalam mengajar guru tidak hanya dituntut untuk mentransfer ilmu kepada peserta didik tetapi juga harus memiliki kepribadian yang baik.

Peserta raker sd it an nahl. ist

Dalam hal ini beliau mendasari kepribadian tersebut menurut Hasan Al Banna yaitu memiliki aqidah yang bersih (salimul aqidah), ibadah yang benar (shahihul ibadah), akhlak yang mulia (matinul khuluq), tubuh yang kuat (qowiyul jism), kecerdasan (mutsaqqoful fikri), kemampuan mengendalikan diri (mujahadatul linafsihi), pandai memanfaatkan waktu (harishun 'ala waqtihi), tertib dalam segala urusan (munazhzhamun fi syu'nunihi), mampu mencari rezeki (qadirun 'alal kasbi), dan bermanfaat bagi orang lain (nafi'un lighairihi).

"Jika hal tersebut telah melekat dalam diri kita, insya Allah kita tidak hanya peroleh keberkahan di dunia tetapi juga di akhirat kelak. Aamiin ya rabbal 'alamin," kata Desfiwati, yang akrab dengan panggilan Ummi itu.

Di hari itu juga, para peserta memperbarui niat dan tekad menyongsong masa depan yang lebih baik. Dengan mengubah formasi struktur organisasi yang lebih komplit dari sebelumnya. Dengan harapan, target-target yang ingin dicapai semakin mudah untuk direalisasikan.

Hari Kedua Raker

Raker pada hari kedua, tak kalah semangat. Diawali dengan komitmen menjadi pribadi yang lebih istiqamah dengan segala aturan yang telah disepakati. Tak lupa kegiatan outbond agar silaturrahmi semakin dekat dan harmonis. Berikutnya disampaikan materi-materi penyemangat dalam mempersiapkan diri menjadi guru terbaik.

Materi dengan Strategi Pengajaran Inovatif disampaikan oleh Kepala MA Plus An-Nahl, Marneva Nailul Amni, S.Pd, M.Pd. Selanjutnya Materi tentang Mengatasi Tantangan dalam Pengajaran disampaikan oleh Kepala SDS Islam Terpadu An-Nahl, Rusda, S.Th.I, S.Pd, M.Pd.

Sedangkan materi mengenai Pengembangan Kemampuan Guru disampaikan oleh Kepala SDIT Kuttab An-Nahl, Maisri Eka Putri, S.Pd. Sebagai meteri pamungkas, tetang Meningkatkan Kualitas Pendidikan disampaikan oleh Kepala SMP IT An-Nahl, Ust Beni Febrizah, S.Pd.

Keluar dari batas zona nyaman tidak hanya dilakoni oleh aktor dan aktris yang bertukar peran dalam filmnya, tetapi siapa-pun dan apa-pun profesi, ketika keluar dari zona nyaman prosesnya memang akan terasa berat namun setelah berhasil dilewati itu adalah pencapaian yang luar biasa. Akan ada rasa haru dan bahagia.

Direktur Pendidikan Yayasan An-Nahl, Dina Rahmi pernah mengatakan orang yang berani keluar dari zona nyamannya akan terus berkembang, dan tidak akan pernah orang berkembang jika tidak berani keluar dari zona nyamannya.

"Mari ustadz dan ustadzah kita berusaha untuk menembus batas zona nyaman kita agar sukses itu bisa kita raih bersama". (r/an-nahl)

Penulis: Azimah Wiwesa, S.S.T

 

Link Video Kegiatan:

https://www.instagram.com/reel/DMGHPYsP0ir/?utm_source=ig_web_copy_link


Artikel ini telah dibaca sebanyak 178 kali