JERNIHNEWS.COM- Yayasan An-Nahl, Kecamatan Guguak, Kabupaten Lima Puluh Kota menggelar Shalat Istisqa di Lapangan Pondok Pesantren An-Nahl, Jumat (25/07/2025).
Diimami Muhammmad Al Hafidz, mahasiswa Orta Dogu Teknik Universitesi atau Middle East Technical University (METU) dan UIM Madinah dengan bacaan yang fasih dan irama yang indah, Shalat Istisqa berlangsung khusuk.
Bertindak selaku khatib, Ketua MUI Kabupaten Lima Puluh Kota, Ust Dr. (HC) H. Asrat Chan Lc, M.Pd.
Rangkaian kegiatan Shalat Istisqa ini juga diikuti personil Koramil 0306-06/Guguak, KUA Kecamatan Guguak dan masyarakat di lingkungan Pondok Pesantren An-Nahl.
Shalat Istisqa adalah shalat sunnah untuk meminta hujan kepada Allah SWT ketika terjadi kekeringan atau kemarau panjang. Shalat ini termasuk dalam kategori ibadah sunnah muakkadah, yang sangat dianjurkan dalam agama Islam.
Sebelum Shalat Istisqa, disunnahkan untuk melakukan beberapa amalan sebagai bentuk persiapan dan permohonan kepada Allah SWT. Beberapa amalan tersebut diantaranya berpuasa, bertaubat, memperbanyak sedekah, dan menyelesaikan perselisihan.
Selain itu, dianjurkan pula penyelenggaraan Shalat Istisqa di tanah lapang dengan pakaian sederhana, memperbanyak istighfar, dan berdoa dengan penuh kerendahan hati.
Dalam khutbahnya, Ust H. Asrat Chan sekaligus Ketua Yayasan An-Nahl menyampaikan sebelum melaksanakan Shalat Istisqa, para peserta telah menjalankan rangkaian ibadah lainnya seperti memperbanyak istighfar, karena Allah menjanjikan orang yang memperbanyak istighfar akan diberikan kemudahan, berpuasa dengan ikhlas, berinfak dan bersedekah sesuai dengan kemampuan serta saling memaafkan.
"Segala yang ada di bumi adalah makhluk Allah dan kepunyaan-Nya termasuk hujan. Semua makhluk Allah adalah pinjaman sehingga Dia bisa mendatangkan dan mengambilnya kapanpun Dia kehendaki. Sehingga mewajibkan kita tunduk kepada-Nya," kata Ust. Arsat Chan.
Menurut pria lulusan Al-Azhar Mesir itu, jika Allah tidak menurunkan hujan bisa jadi Dia menguji manusia karena manusia lupa bahkan lalai kepada-Nya. Namun, tidak ada daya dan upaya selain atas izin Allah. "Makanya, kita pada hari ini memohon dengan segala kerendahatan hati agar Allah menurunkan hujan dan rahmat-Nya," sebut Arsat Chan.
Berikutnya, Ust. Arsat Chan juga mengungkapkan bahwa banyak saat ini terjadi penentangan-penentangan kepada Allah yang dilakukan masyarakat. Kegiatan riba seperti pinjaman online dan judi online, zina di mana-mana tidak mengenal apakah itu ayah dan anak kandung, atasan dan bawahan serta kesalahan-kesalahan lainnya yang telah Allah larang.
"Bisa saja itu dampak dari Allah cabut nikmat hujan dari kita.
Allah berfirman dalam Quran Surah Nuh ayat 10 yang artinya:
"Maka aku berkata (kepada mereka), "Mohonlah ampunan kepada Tuhanmu, sungguh, Dia Maha Pengampun, kita."
Berikutnya, Allah juga mengatakan dalam Quran Surah Al-A'raf ayat 96
yang artinya:
"Dan sekiranya penduduk negeri beriman dan bertakwa, pasti Kami akan melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi, tetapi ternyata mereka mendustakan (ayat-ayat Kami), maka Kami siksa mereka sesuai apa yang telah mereka kerjakan."
Maka dari itu, sesuai janji Allah dalam firman itu jangan pernah berhenti untuk meminta ampunan kepada Allah agar rahmat Allah segera diturunkan.
"Semoga ikhtiar kita ini diijabah oleh Allah SWT. Mudah-mudahan segera Allah turunkan rahmat hujan di daerah kita ini dan Allah akan berikan keberkahan buat kita semua," kata Ust. Arsat Chan mengakhiri. (r)
Oleh: Azimah Wiwesa, SST