Share
Yang harus kita pahami bahwa selama nafas masih berhembus, selama nyawa masih dibadan, maka peluang untuk merasakan pahit getir kehidupan terbuka lebar.
Terkadang indah begitu lama, gembiranya bertahun tahun, namun tiba tiba terjadi hentakan dan goncangan, menghilangkan segala gelak tawa, senyum merekah nikmat tak terkira, bertukar menjadi pedih, perih tak terkira.
Atau sebaliknya, pahit bertahun tahun, lelah terseok dalam rintihan, hampir putus asa dengan segala, tak ada teman untuk berbagi duka, namun tiba tiba muncul hujan penuh kenikmatan, bahagia yang tak disangka.
Itulah kehidupan, tak tahu harus mulai dari mana, setiap orang ada porsi dan takdirnya. Tak sama dan tak harus sama.
Indah sekali apa yang diungkapkan baginda yang mulia, bahwa setiap urusan mukmin selalu baik, khair. Tak masalah musibah atau nikmat, kulluhu khair.
Jika diberi kenikmatan ia bersyukur, maka itu baik baginya, namun jika ia ditimpa musibah maka itu juga baik baginya, ia bersabar.
Kebaikan bagi seorang yang penuh percaya dengan kekuatan sang pencipta, tak ada bedanya antara kesenangan dan kesengsaraan, tinggal cara menyikapinya.
Karena kita terus berjalan dan melangkah, pastilah dalam perjalanan, ada lubang yang menganga, ada kerikil yang menjatuhkan, ada duri yang menyakitkan.
Yakinlah, bahwa semua yang kita temukan ada kebaikannya, ambil saja hikmahnya, tak perlu ada sesal dan sedih berkepanjangan, sampai kehilangan arah perjalanan!
Share
Yang harus kita pahami bahwa selama nafas masih berhembus, selama nyawa masih dibadan, maka peluang untuk merasakan pahit getir kehidupan terbuka lebar. Terkadang indah begitu lama, gembiranya bertahun tahun, namun tiba tiba terjadi hentakan dan goncangan, menghilangkan segala gelak tawa, senyum merekah nikmat tak terkira, bertukar menjadi pedih, perih tak terkira. Atau sebaliknya, pahit bertahun tahun, lelah terseok dalam rintihan, hampir putus asa dengan segala, tak ada teman untuk berbagi duka, namun tiba tiba muncul hujan penuh kenikmatan, bahagia yang tak disangka. Itulah kehidupan, tak tahu harus mulai dari mana, setiap orang ada porsi dan takdirnya. Tak sama dan tak harus sama. Indah sekali apa yang diungkapkan baginda yang mulia, bahwa setiap urusan mukmin selalu baik, khair. Tak masalah musibah atau nikmat, kulluhu khair. Jika diberi kenikmatan ia bersyukur, maka itu baik baginya, namun jika ia ditimpa musibah maka itu juga baik baginya, ia bersabar. Kebaikan bagi seorang yang penuh percaya dengan kekuatan sang pencipta, tak ada bedanya antara kesenangan dan kesengsaraan, tinggal cara menyikapinya. Karena kita terus berjalan dan melangkah, pastilah dalam perjalanan, ada lubang yang menganga, ada kerikil yang menjatuhkan, ada duri yang menyakitkan. Yakinlah, bahwa semua yang kita temukan ada kebaikannya, ambil saja hikmahnya, tak perlu ada sesal dan sedih berkepanjangan, sampai kehilangan arah perjalanan!